Kamis, 05 Desember 2013

PERMENDIKBUD NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 65 TAHUN 2013
TENTANG
STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 24 Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32. tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 141);
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142);
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun
2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 5/P Tahun 2013;
2
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG
STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Pasal 1
(1) Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar
Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.
(2) Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 2
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Juni 2013
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
MOHAMMAD NUH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN


SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 65 TAHUN 2013
TENTANG
STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
STANDAR PROSES PENDIDIKANDASAR DAN MENENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwapendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Proses dikembangkan mengacu pada StandarKompetensi Lulusan dan
StandarIsi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam
PeraturanPemerintahNomor 19 Tahun 2005
tentangStandarNasionalPendidikansebagaimana telah diubah dengan
PeraturanPemerintahNomor 32 Tahun 2013
tentangPerubahanatasPeraturanPemerintahNomor 19 Tahun 2005
tentangStandarNasionalPendidikan.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isimaka prinsip
pembelajaran yang digunakan:
1. dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar berbasis
aneka sumberbelajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatandankeseimbanganantaraketerampilan fisikal (hardskills)
danketerampilan mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan
danpemberdayaanpesertadidiksebagai pembelajar sepanjanghayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang
budayapesertadidik.
Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang
mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran.

BAB II
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus
dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar
dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup
materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan.
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses
psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas“ menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh
melaluiaktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta”.Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan
turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat
pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran),
dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual,
baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan
pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah(project based learning).
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- Mencipta
Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A
disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B
disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran
di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik
terpadu pada IPA dan IPS.
Karakteristik proses pembelajaran di SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/
Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun
pendekatan tematik masih dipertahankan.
Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB diperuntukkan bagi tuna
netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal.
Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang
taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara
umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaian
pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif,
affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan
di berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah
tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak
bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.Dengan demikian proses pembelajaran
secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan
penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

BAB III
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Desain Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentukSilabus danRencana
PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar
Isi.Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat
penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
PenyusunanSilabusdan RPP disesuaikanpendekatan pembelajaran yang
digunakan.
1. Silabus
Silabus merupakan acuanpenyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikitmemuat:
a. Identitas mata pelajaran (khususSMP/MTs/SMPLB/Paket
BdanSMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b. Identitassekolah meliputinamasatuanpendidikandankelas;
c. kompetensiinti,
merupakangambaransecarakategorialmengenaikompetensidalamasp
eksikap, pengetahuan, danketerampilan yang
harusdipelajaripesertadidikuntuksuatujenjangsekolah,
kelasdanmatapelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
mata pelajaran;
e. tema(khususSD/MI/SDLB/Paket A);
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi;
g. pembelajaran,yaitukegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik;
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai
dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.Silabus
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.RPP disusun berdasarkanKD atau subtemayang dilaksanakan
dalamsatu kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolahyaitunamasatuanpendidikan
b. identitasmatapelajaranatautema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materipokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar danindikatorpencapaiankompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
3. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal,
tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

BAB IV
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran
a. SD/MI : 35 menit
b. SMP/MTs : 40 menit
c. SMA/MA : 45 menit
d. SMK/MAK : 45 menit
2. Buku Teks Pelajaran
Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi dan
efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
3. Pengelolaan Kelas
a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus
dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah
dimengerti oleh peserta didik.
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik.
e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik
silabus mata pelajaran; dan
j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan
tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiri
dan penyingkapan (discovery) dan/ataupembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang
dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima,
menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan. Seluruh
aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang
mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuandimilikimelaluiaktivitasmengetahui, memahami,
menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan
ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar
dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan
saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk
menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilandiperolehmelaluikegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik
dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan
harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan
hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu
melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning)dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).
13. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
BAB V
PENILAIAN HASIL DAN PROSES PEMBELAJARAN
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan
mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak
pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan
untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
BAB VI
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan
berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan
pendidikan dan pengawas.
1. Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna
peningkatan mutu secara berkelanjutan dan menetapkan peringkat
akreditasi.
2. Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas,
dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
b. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk
supervisi akademik dan supervisi manajerial.
Pengawasan yang dilakukan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
diwujudkan dalam bentuk Evaluasi Diri Sekolah.
3. Proses Pengawasan
a. Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan
dilakukan melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
b. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui
antara lain, pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
c. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak
lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
d. TindakLanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1) penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan
kinerja yang memenuhi atau melampaui standar; dan
2) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMMAD NUH

PERMENDIKBUD NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KELULUSAN

SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 TAHUN 2013
TENTANG
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 141);
2
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142);
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 5/P Tahun 2013;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Pasal 1
(1) Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
(2) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;
b. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan
c. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
(3) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
3
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Mei 2013
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMMAD NUH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 Mei 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 712
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Muslikh, S.H.
NIP 195809151985031001


SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 54 TAHUN 2013
TENTANG
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat(3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
B. Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
C. Tujuan
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
2
D. Ruang Lingkup
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
E. Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.
II. KOMPETENSI LULUSAN SD/MI/SDLB/Paket A
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
III. KOMPETENSI LULUSAN SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. SMP/MTs/SMPLB/Paket B Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3
SMP/MTs/SMPLB/Paket B Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.
IV. KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMMAD NUH
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Muslikh, S.H.
NIP 195809151985031001
4
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Karo Hukor
Kepala balitbang
Dirjen Dikdas
Dirjen Dikmen
Ketua BSNP
Sesjen

Senin, 24 Juni 2013

Tiga Pilar Utama Pelaksanaan Kurikulum 2013

Kurikulum boleh berubah berulang-ulang, namun apabila guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tidak berubah maka hasilnya akan sama saja. Seperti yang telah kita alami sebelumnya, perubahan kurikulum hanya sebatas dokumen. Pergeserannya tidak mengubah banyak prilaku profesional guru, kepala sekolah, maupun pengawas sekolah. Perubahan menjadi sebatas wacana yang menarik menjadi bahan pelatihan dan diskusi. Pelatihan dan pengarahan cukup menyegarkan pengetahuan dan menjadi informasi baru, namun dalam pelaksanaan tugas kembali ke kebiasaan semula.
Pernyataan ini untuk menegaskan bahwa makna perubahan kurikulum akan sangat ditentukan oleh ketiga pilar penyelenggara pendidikan yaitu guru sebagai pemeran utama dalam kelas. Kepala sekolah sebagai penjamin perubahan pada tingkat satuan pendidikan dan pengawas sebagai penjamin guru dan kepala sekolah berubah sebagaimana yang diamanatkan oleh kebijakan nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Guru memiliki peran penting. Penting sekali perannya dalam mengubah pebelajaran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu. Siswa aktif, kreatif, dan inovatif. Dalam tiap pergantian kurikulum selalu menjadi titik tekan pembaharuan. Namun realisasinya, sampai kini belum berubah. Dalam dasar rasional perubahan kurikulum 2013 masih menggunakan argumen yang sama dengan sebelumnya. Kurikulum perlu berubah karena pembelajaran dalam kelas masih menerapkan pola lama siswa diberi tahu. Jadi kapan akan berubah?
Sejak kurikulum sebelumnya, setiap insan penyelenggara pendidikan tahu bahwa kopetensi siswa dapat dikembangkan dalam tiga ranah sehingga buah pikiran Bloom melekat dalam setiap pikiran. Namun dalam realisasinya hingga sekarang pendidikan belum dapat bergeser dari sikap nyatanya yang lebih mementingkan kognitif. Wacana untuk menyeimbangkan tiga ranah kognitif, apektif, dan psikomotor menjadi materi yang ditegaskan ulang agar dapat direalisasikan.
Dari pengalaman perubahan kurikulum sejak tahun 1975, hal itu tidak pernah berubah. Pendidikan kita masih terus mempertahankan tradisinya yang mementingkan menilai hasil belajar daripada proses. Lebih mementingkan hasil tes daripada karya. Lebih fokus pada output daripada terhadap proses. Bukti kuatnya paradigma itu terlihat pada bentuk rapot yang belum pernah berubah mengikuti target perubahan kurikulum. Nilai matematika dan IPA menjadi perhatian banyak pihak. Bagaimana pun pengajarannya, pada akhirnya yang muncul sebagai hasil akhir adalah nilai rapot dan nilai UN. Dan, dikemanakan hasil penilaian keterampilan dan sikap? Informasi tersebut hanya sedikit sekali yang disebarkan kepada orang tua siswa sebagai akuntabilitas sekolah dan catatannya pun menjadi lenyap sejalan dengan kelulusan siswa.
UN telah memenjarakan kreativitas sekolah karena para penyelenggara sekolah berpikir terbalik. Logika yang seharusnya penyelenggara menjadi penentu keberhasilan. UN bukan satu-satunya ukuran sukses yang memutlakan pengetahuan. Hidup siswa masih memerlukan kompetensi lain, yaitu keterampilan berpikir untuk berkarya. Penting pula membangun sikap seperti disiplin, kerja keras, jujur, kolaboratif, terbuka terhadap perubahan, mengembangkan persepsi akan pentingnya berkerja keras, tuntas, dan cerdas. Semua itu tidak bisa diselesaikan dengan latihan soal agar lulus. Pendidikan harus menyiapkan siswa lulus  UN dan meningkatkan kesiapannya sambil mengembangkan kompetensi kesiapan yang lain.
Bagaimana caranya? Tentu harus lebih dari latihan soal. Dalam pendidikan masih terbuka lebar bagaimana siswa difasilitasi agar terampil berpikir melalui penguasaan fakta, penguasaan teori, penguasan keterampilan dalam menerapkan ilmu pengetahuan, serta mampu bekerja  dalam jejaring kerja sama. Pengetahuan siswa dikuatkan dengan belajar menerapkannya dalam bentuk karya bukan hanya dalam bentuk mengerjakan soal.
 Tiga pilar pembelajaran
Pada kurikulum 2013 asas pembelajaran tematik menjadi pusat pusarannya. Tematik integratif menjadi ciri khas pembelajaran di sekolah dasar. Penyelenggaraan pembelajaran berporos pada tema sehingga materi pada tiap mata pelajaran dikembangkan atas dasar kompetensi yang melekat dalam jering tema. Model berpikir seperti ini merefleksikan pembelajaran kontekstual.
Kita bisa melihat contoh anak kecil yang bermain boneka. Dia timbang boneka dengan kasih saya dengan lagu. Ia elus boneka dengan kalimat tanya dan perintah lebut untuk tidur. Dia main masak-masakan untuk memenuhi kebutuhan makanan virtual boneka. Boneka menjadi pusat pusaran berpikir aktivitasnya tumbuh dalam lagu, membangun sikap kerja sama, menyusun kalimat, menghitung, mengembangkan keterampilan sosial, membaca dan lain sebaginya. Secara empikir semua langkah belajarnya dilakukan melalui bekerja sehingga mendapatkan pengalaman. Karena itu selain tematik integratif, asas penting kurikulum 2013 adalah berbasis aktivitas. Pernyataan ini sekaligus menjadi ciri pergeseran dari siswa menerima ilmu menjadi siswa bekerja untuk memperoleh ilmu.
Tematik-terpadu menjadi bagian penting di SMP. Peminatan menjadi bagian penting dalam perubahan kurikulum di SMA dan SMK. Namun jika ditarik dalam asas konteks, maka belajar dalam jejaring tema yang kontekstual menjadi roh dari semuanya. Alasannya sederhana siswa secara faktual tidak menjawab masalah hidupnya dengan argumentasi yang dipilah-pilah dalam berbagai mata pelajaran. Kemampuan untuk mensinergikan seluruh informasi dalam berbagai pengetahuan menjadi kebutuhan nyata yang sesungguhnya. Pengetahuan yang terpadu dalam merespon fenomena dalam tema-tema.
Tiga pilar utama dalam pelaksanaan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan saintifik, inquiri, dan metode proyek sebagai pilar proses. Tiga pilar belajar itu untuk menguatkan tiga pilar kompetensi  sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai pilar hasil.
Pilar-pilar utama itu, perlu menjadi fokus dalam pengembangan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan  dalam ketiga pilar itu diharapkan akan berdampak pada pemenuhan standar SKL, isi, proses, dan penilaian.
Ada pun pergeseran yang diharapkan di antaranya. Pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan berpikir tinggi yang diasah dengan penguasan ilmu pengetuhuan yang didukung pula dengan kematangan sikap dalam keterampilan terutama keterampilan berpikir.
Pembelajaran berbasis aktivitas. Pembelajaran memfasilitasi siswa mencari tahu. Karena itu, siswa memerlukan lingkungan sebagai sumber belajar, perpustakaan, nara sumber, labolatorium, internet, dan pengalaman belajarnya sendiri. Pokoknya guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar. Lebih jauh dari itu, perubahan kurikulum harus tercermin dalam aktivitas guru mengajar, dalam aktivitas siswa belajar, dalam materi yang dipelajarinya, dalam buku yang digunakan sebagi sumber serta aksi dalam bentu aktivitas siswa dalam kelas menghasilkan karya.
Aktivitas belajar dikembangkan secara menyeluruh pada ranah sikap, keterampilan, dan pengetuan yang terpetakan dalam ketiga jalur yang berbeda. Kebervariasian ini diperlukan mengingat semua ranah memiliki cara mengembangkannya sendiri-sendiri. Misalnya keterampilan siswa tidak dapat dikembangkan melalui pengembangan pengetahuannya. Begitu juga penguatan pengetahuan belum tentu menguatkan sikap dan karekternya.
Ileh karena itu setiap kompetensi harus tercermin dapat indikator proses dan hasil belajar, pada materi pelajaran, pada buku teks, dan tercermin pula dalam teknik penilaian. Sistem evaluasi menjadi harus berbeda tidak hanya menekankan pada output dan tes tetapi dalam bentuk portofilio.

Apa yang harus pengawas lakukan?
Dalam menunajang pelaksanaan kurikulum 2013 pengawas sekolah memiliki peran penting untuk meningkatkan penjaminan bahwa kepala sekolah dapat memfasiltasi guru dalam pokok-pokok kegiatan berikut:
  1. mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan prinsip-pinsip tematik-integratif  sesuai dengan karakteristik keunggulan siswa yang diharapkan pada tingkat satuan pendidikan
  2. menyeimbangkan tiga pilar kompetensi sikap, ketermpilan, dan sikap dalam peta sebaran yang terukur sebagai dasar penyusunan rencana pembelajaran.
  3. mengembangkan RPP yang selaras dengan Silabus, Buku Guru, Buku Siswa, dan prinsip-pinsip pembelajaran, dan penilaian.
  4.  menilai kesesuaian kompetensi siswa pada RPP dengan SKL, KI, KD, materi pelajaran, dan penilaian sehingga kompetensi siswa yang diharapkan menjadi dasar pengembangan perencanaan pembelajaran.
  5.  mengembangkan kompetensi dengan menggunakan peta sebaran kompetensi yang menggambarkan keseimbangan antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  6. mengembangkan strategi pembelajaran berpilar saintifik, inquiri, dan metode proyek untuk menunjang pembelajaran berbasis aktivitas.
  7. menggunakan alam sekitar sebagai sumber belajar dengan dukungan teknologi tepat guna termasuk teknologi informasi dan komunikasi
  8. mengembangkan instrumen penilaian dan melaksanakan penilaian otentik, PAP dan portofolio.
Delapan fokus utama penerapan kurikulum 2013 ini perlu mendapat perhatian cermat agar perubahan kurikulum tidak terjerembab dalam lobang yang sama, hanya sebatas wacana dan dokumen.

Minggu, 16 Juni 2013

PEMILIHAN GURU SD BERPRESTASI JAWA BARAT 2013

Bulan Juni 2013 terutama tanggal 10 -12, bagi beberapa guru di Jawa Barat mungkin sulit untuk dilupakan terutama bagi penulis karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang pertama dan terakhir dimana kami para peserta dapat saling curah pendapat, sharing pengalaman di lapangan dan tentunya bayolan yang konyollah yang membuat kami bersatu seakan sebagai saudara yang baru bertamu !

Hari pertama, dimulai dari pendaftaran langsung terasa akrab dengan penerima pendaftaran seolah sudah bertemu lama ( thanx Bunda ) kami tidak kaku dengan panitia, lalu cek in mencari kamar, alhamdulillah langsung bertemu dengan juara-juara sejati dari Kota Bogor ( Pa Maman & Pa Trisno ) LUAR BIASA !
Kami berjanji dengan beliau untuk satu kamar dan mendapat kamar 8 A, dan tambahan satu teman dari Kota Cimahi Pa Asep menjadi satu, SERU ! Keakraban dan rasa persaudaraan langsung terasa tidak seperti dengan orang yang baru kenal, dalam hati penulis langsung mempunyai rasa inilah para juara sejati !

Setelah pembukaan oleh Kadisdikbud Jawa Barat, kami istirahat untuk melakukan Sholat Ashar, setelah itu baru melaksanakan tes tertulis tentang Pengetahuan Kependidikan dengan waktu 150 menit, barulah terlihat wajah-wajah penuh ketegangan, tes ini berisi tentang materi Kebijakan Pemerintah tentang pendidikan ( PP 32 tahun 2013 ), Kurikulum 2013, Paedagogik dan lupa lagi. Dilanjutkan dengan acara curhat tertulis yang diberi waktu 120 menit, disini termasuk penulis banyak melakukan kesalahan, terutama tidak mengungkap kemampuan pribadi secara keseluruhan dan detil, nah ini mungkin akibat dari persiapan yang tidak matang baik secara pribadi maupun kedinasan.

Setelah Sholat Subuh terlihat keseriusan Pa Maman, Pa Trisno dan Pa Asep untuk menghadapi tes wawancara, secara iseng penulis mendekati Pa maman dan Pa Tris, nah disini penulis kaget campur gembira karena Pa Tris menjelaskan tentang PP 32 Tahun 2013 dan Kurikulum 2013 ! Subhanalloh ! orang-orang sudah mempersiapkan sebelumnya kalau kami baru di tes kemarin ! Pasti Hasilnya dapat ditebak ! dengan lunglai penulis turun dari kamar mendekati rekan-rekan seperjuangan guru SD untuk melakukan hal yang sama yaitu wawancara terdiri dari 4 domain kompetensi guru, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional serta presentasi Karya Ilmiah yang dilakukan sampai pukul 24.30 tentu diselingi dengan break dan ISHOMA.

Pengumuman guru berprestasi dilakukan, juara dimulai dari TK, SD, SMP, SMA dan SMK secara bergantian dibacakan, maka the best in the best yang terpanggil, Kamar 8 A menjadi juara umum, karena dari 4 pengisinya 2 menjadi juara pertama, juara SMP dipegang oleh Pa Asep dari Kota Cimahi sedangkan pa Tris hanya menduduki peringkat ke-4 dengan sedikit perbedaan nilai, SMA dipegang oleh Pa Maman dari Kota Bogor dan penulis hanya sebagai penggembira saja. Hah..hah...hah

Selamat berjuang, kawan !
Selamat berjuang saudaraku !
maju terus pendidikan Jawa Barat !





Rabu, 13 Juni 2012

Evaluasi Diri Sekolah

 



Text Box: Laporan Evaluasi Diri Sekolah


DAFTAR ISI LAPORAN EVALUSI DIRI SEKOLAH

Nomor

Bagian

Halaman

 

Pendahuluan

4

1.     

Standar Sarana dan Prasarana

5

1.1.         

Apakah sarana sekolah sudah memadai?

6

1.2.         

Apakah sekolah dalam kondisi terpelihara baik?

7

 

 

 

2.     

Standar Isi

8

2.1.         

Apakah kurikulum  sudah sesuai dan relevan?

9

2.2.         

Bagaimana sekolah menyediakan apa yang dibutuhkan dalam pengembangan pribadi pserta didik?

10

 

 

 

3.     

Standar Proses

11

3.1.         

Apakah silabus sudah sesuai dan relevan?

12

3.2.         

Apakah RPP direncanakan untuk mencapai pembelajaran efektif?

13

3.3.         

Apakah sumber belajar untuk pembelajaran dapat diakses dan dipergunakan secara tepat?

14

3.4.         

Apakah pembelajaran menerapkan prinsip-prinsip PAKEM/CTL?

15

3.5.         

Apakah sekolah memenuhi kebutuhan sarana peserta didik?

16

3.6.         

Bagaimana cara sekolah mempromosikan dan mempertahankan etos pencapaian prestasi?

17

 

 

 

4.     

Standar Penilaian Pendidikan

18

4.1.         

Sistem apakah yang sudah tersedia untuk memberikan penilaian bagi peserta didik, baik dalam bidang akademik maupun non akademik?

19

4.2.         

Bagaimana penilaian berdampak pada proses belajar?

20

4.3.         

Apakah orang tua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka?

21

 

 

 

5.     

Standar Kompetensi Lulusan

22

5.1.         

Apakah peserta didik dapat mencapai prestasi akademik yang diharapkan?

23

5.2.         
Apakah peserta didik dapat mengembangkan potensi secara penuh sebagai anggota masyarakat?
24





Nomor

Bagian

Halaman

 

 

 

6.     

Standar Pengelolaan

25

6.1.         

Apakah kinerja pengelolaan berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat, dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak?

26

6.2.         

Apakah ada tujuan dan rencana untuk perbaikan yang memadai?

27

6.3.         

Dampak rencana pengembangan sekolah terhadap peningkatan hasil belajar

28

6.4.         

Bagaimanakah cara pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid?

29

6.5.         

Bagaimana cara mendukung dan memberikan kesempatan pengembangan profesi bagai para pendidik dan tenaga kependidikan?

30

6.6.         

Bagaimana cara masyarakat sekitar mengambil bagian dalam kehidupan sekolah?

31

 

 

 

7.     

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

32

7.1.         

Apakah pemenuhan jumlah guru dan pegawai lain sudah memenuhi?

33

 

 

 

8.     

Standar Pembiayaan

34

8.1.         

Bagaimana sekolah mengelola keuangan?

35

8.2.         

Upaya apakah yang telah dilaksanakan oleh sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya?

36

8.3.         

Bagaimana cara sekolah menjamin kesetaraan akses?

37

 

 

 




 


PENDAHULUAN

 

1.    Nama Sekolah               …………………………………………………………………..

    

 

2.    Nama Kepala Sekolah            ……………………………………………………………..



3.    Tanggal                          …………………………………………………………………..

 


4.    Jumlah murid                               …………………………………………………………

 


5.    Jumlah Guru                                  …………………………………………………………


6.    Tuliskan secara ringkas kinerja sekolah, mencakup visi dan misi serta program-program unggulannya.  Apa yang dituliskan hendaknya menggambarkan dan sesuai dengan apa yang dilaporkan dalam dokumen ini.
      










7.    Jelaskan kondisi lingkungan   sekolah ini yang menggambarkan kondisi setempat yang khas, dan ciri-ciri khusus para siswanya. Uraian di bagian ini hendaknya mencakup pula peluang yang ada atau rintangan yang dihadapi bagi pencapaian prestasi belajar atau prestasi lainnya, juga jelaskan kondisi khusus yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar (misalnya kondisi sosial-ekonomi keluarga siswa, atau para siswa dengan kebutuhan khusus).


 



Text Box: Bagian 1

Sarana dan Prasarana


1.   STANDAR SARANA DAN PRASARANA

1.1.      Apakah sarana sekolah sudah memadai?

Spesifikasi menurut standar sarana dan prasarana

  • Sekolah mematuhi standar terkait dengan sarana dan prasarana (ukuran ruangan, jumlah ruangan, dan persyaratan untuk sistem ventilasi, dll)
  • Sekolah mematuhi standar  terkait dengan jumlah peserta didik dalam kelompok belajar
  • Sekolah mematuhi standar  terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran

Indikator Pencapaian

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

 

Tingkat yang dicapai

Catatan mengenai ukuran ruangan, jumlah dan sarana prasarana

Ukuran kelompok belajar
Catatan peralatan dan sumber belajar
Catatan pengeluaran
Lainnya (mohon jelaskan)















 

 




1.2.      Apakah sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik?

Spesifikasi dalam standar sarana dan prasarana

q Bangunan

Ÿ  Bangunan sekolah memenuhi semua ketentuan standar,  dalam ukuran dan jumlah

Ÿ  Pemeliharaan bangunan dilaksanakan paling tidak setiap 5 tahun sekali

Ÿ  Bangunan  mudah, aman, dan nyaman untuk semua peserta didik, termasuk  penyandang cacat .

Indikator Pencapaian

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

 

Tingkat yang dicapai

·       Catatan pengeluaran

 

·       Observasi

 

·       Pendapat peserta didik

 

·       Pendapat guru

 

·       Kehadiran peserta didik yang berkebutuhan khusus

 

·       Lain-lain (silahkan jelaskan)

















 





Text Box: Bagian 2

Standar Isi


2.   STANDAR ISI

2.1.      Apakah kurikulum sudah sesuai dan relevan?

Spesifikasi dalam standar isi

 

q Kerangka kerja dasar dan struktur kurikulum
Ÿ  Kurikulum mata pelajaran memenuhi standar untuk jenis  satuan pendidikan
q Kurikulum untuk tingkat satuan pendidikan
Ÿ Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan mempergunakan panduan yang memadai  yang disusun BNSP.
Ÿ Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat dan kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran

Bukti prestasi sekolah ((Mohon beri tanda pada jenis bukti yang dipergunakan)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Kurikulum tersedia untuk semua mata pelajaran dan semua kelompok usia di sekolah

 

 

 

Kurikulum tersedia untuk mata pelajaran tambahan untuk memenuhi kebutuhan daerah

 

Wawancara dengan orang tua peserta didik

Wawancara dengan peserta didik


 

 

Lain-lain



















2.2.      Bagaimana sekolah menyediakan apa yang dibutuhkan dalam pengembangan pribadi peserta didik?

Spesifikasi dalam standar isi

 

§  Sekolah mematuhi standar untuk menyediakan apa yang dibutuhkan bagi pengembangan pribadi peserta didik termasuk konseling dan kegiatan ekstra kurikuler

Bukti prestasi sekolah ((Mohon beri tanda pada jenis bukti yang dipergunakan)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Wawancara peserta didik

 

 

 

Wawancara orang tua peserta didik

 

Observasi

Laporan mengenai kegiatan sekolah


Lain-lain































Text Box: Bagian 3

Standar Proses Belajar














3.   STANDAR PROSES BELAJAR

3.1.      Apakah silabus sudah sesuai dan relevan?

Spesifikasi dalam standar proses belajar

 

Standar proses belajar

A: Silabus
Ÿ Silabus dikembangkan berdasarkan standar isi, standar kompetensi kelulusan dan panduan kurikulum (KTSP)

Ÿ Silabus diarahkan pada pencapaian standar standar kompetensi lulusan

Bukti prestasi sekolah ((Mohon beri tanda pada jenis bukti yang dipergunakan)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Silabus tersedia untuk semua mata pelajaran dan semua kelompok usia di sekolah

 

 

 

Wawancara dengan orang tua peserta didik

Wawancara dengan peserta didik


Lain-lain






















3.2.      Apakah RPP direncanakan untuk mencapai pembelajaran efektif


Spesifikasi dalam standar proses belajar


B: Rencana Pelaksanaan Pembelajar
Ÿ  Prinsip- prinsip perencanaan pembelajaran - Setiap guru harus mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mencakup identitas mata pelajaran, standar kompetensi, tujuan belajar, bahan mengajar, alokasi waktu,  metode belajar, dan evaluasi. Kegiatan belajar mencakup pendahuluan, kegiatan inti , dan penutup

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda pada jenis bukti yang dipergunakan)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Reviu RPP

 

 

 

Observasi kelas

 

Interviu guru

 

Interviu peserta didik

 

Lainnya































3.3.      Apakah sumber belajar untuk pembelajaran dapat diakses dan dipergunakan secara  tepat?


 

Spesifikasi dalam standar proses belajar


Implementasi Proses Belajar
·       Selain buku text pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya.

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda pada jenis bukti berikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai


Jumlah dan jenis buku pelajaran yang dipergunakan

 

 

 





Ketersediaan dan penggunaan bahan bacaan tambahan

 


Observasi kelas menunjukkan penggunaan alat peraga dan hasil karya peserta didik dipajang

 


Wawancara dengan peserta didik

 


Lain-lain (tuliskan)










 














 

3.4.      Apakah  pembelajaran  menerapkan prinsip-prinsip PAKEM/CTL?


Spesifikasi dalam standar proses belajar

q Implementasi proses belajar
Ÿ  Para guru mengimplementasikan rencana belajar dengan mempergunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik 
Ÿ  Para peserta didik berpeluang untuk  melakukan ekplorasi, elaborasi,  dan  konfirmasi
Ÿ  Para Guru memiliki kemampuan  mengimplementasikan pengelolaan kelas yang efektif

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda pada jenis bukti yang dipergunakan)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Tingkat/jumlah DO

 

 

 

Kehadiran peserta didik

 

Wawacara dengan guru dan peserta didik

 

Observasi sesama guru

 

Observasi Pengajaran

 

Rencana pengajaran dan reviu guru setelah menyampaikan pengajaran

 

Lain-lain (tuliskan)


























3.5.      Apakah sekolah memenuhi  kebutuhan semua peserta didik?

Spesifikasi dalam standar proses belajar


q Perencanaan proses belajar
Ÿ  Rencana pembelajaran dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan atau lingkungan peserta didik.

q  Implementasi proses belajar
Ÿ  Guru menggabungkan pendekatan tematis dan mendorong dipertimbangkanya isu keanekaragaman dan lintas budaya
Ÿ  Guru menghargai pendapat peserta didik
Ÿ  Guru menghargai peserta didik tanpa memandang agama, ras, jenis kelamin dan keadaan sosial ekonomi mereka

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Prestasi peserta didik dalam Ujian Nasional

 

 

 

 

Kemajuan peserta didik berdasarkan target yang ditetapkan

 

Kehadiran peserta didik

Observasi sesama guru

Rencana pengajaran guru

Lain-lain

























3.6.      Bagaimana cara sekolah mempromosikan dan mempertahankan etos pencapaian prestasi?

Spesifikasi dalam standar proses belajar

 

·         Implementasi Proses Belajar
q  Semua anak didik mendapat perlakuan adil dan pendapat mereka dihargai.
q   Guru-guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai


Observasi terhadap sikap guru terhadap anak didik, khususnya dalam hal memberikan pujian.

 

 

 


Menjadikan pekerjaan anak didik sebagai pajangan di kelas atau bahan pelajaran yang dibuat oleh anak didik.

 


Perilaku lain yang relevan


Lain-lain
























Text Box: Bagian 4


Standar Evaluasi


4. Standar Penilaian

4.1 Sistem apakah yang sudah tersedia untuk memberikan penilaian bagi peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non akademik?

Spesifikasi dalam standar evaluasi
·         Guru membuat perencanaan penilaian terhadap pencapaian peserta didik
·         Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk kriteria penguasaan minimum
·         Guru melaksanakan penilaian pada interval yang reguler berdasarkan rencana yang telah dibuat
·         Guru menerapkan berbagai teknik penilaian dan jenis penilaian untuk memonitor perkembangan dan kesulitan peserta didik

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai


Pencapaian peserta didik dalam Ujian Nasional

 

 

 


Kemajuan peserta didik berdasarkan target yang ditetapkan

 


Wawancara dengan orang tua dan peserta didik


Rencana pengajaran guru


Lain-lain




















4.2         Bagaimana  penilaian berdampak pada  proses belajar?

Spesifikasi dalam standard proses belajar


q Evaluasi oleh guru
Ÿ  Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik
Ÿ  Guru mempergunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Pencapaian peserta didik dalam Ujian Nasional

 

 

 

Kemajuan peserta didik berdasarkan target yang ditetapkan

 

Wawancara dengan orang tua dan peserta didik

Rencana pengajaran guru

Lain-lain
























4.3. Apakah orang tua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka?

Spesifikasi dalam standar penilaian

·         Penilaian berdasarkan  unit pendidikan

Sekolah  melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran  pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk  buku laporan pendidikan

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai


Wawancara peserta didik

 

 

 


Wawancara orang tua

 


Wawancara guru


Laporan kegiatan sekolah


Lain-lain



























Text Box: Bagian 5


Standar Kompetensi Lulusan
















5. Kompetensi Lulusan

5.1.      Apakah peserta didik dapat mencapai pencapaian akademis yang diharapkan?

Spesifikasi dalam  Standar Kompetensi Lulusan


q  Hasil belajar peserta didik sesuai dengan standar menurut usia dan mata pelajaran.

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Kemajuan yang dicapai peserta didik dalam ketrampilan menulis, membaca dan berhitung

 





 

Hasil Ujian

Hasil-hasil tes

Mutu pekerjaan sekolah yang dihasilkan

Hasil-hasil yang dicapai secara perorangan atau bersama

Lainnya (tuliskan)




























5.2.      Apakah peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat?

Spesifikasi dalam  Standar Kompetensi Lulusan


q  Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik
q  Sekolah mengembangkan ketrampilan hidup
q  Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Catatan pencapaian pribadi dan sosial peserta didik

 





 

Kehadiran peserta didik pada kegiatan ekstra kurikuler

Pencapaian dalam olahraga

Catatan mengenai program budaya

Laninya (tuliskan)


































Text Box: Bagian 6

Standar Pengelolaan


6.     Standar Pengelolaan
6.1.      Apakah kinerja pengelolaan berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak?  

Spesifikasi dalam standard pengelolaan

 

·         Perencanaan Program

q  Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan  pihak berkepentingan.
q  Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian,  kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai


Pernyataan Visi dan misi sekolah

 

 





 


Dokumen penyebarluasan rumusan visi dan misi kepada pemangku kepentingan

 


Agenda/catatan hasil pertemuan komite sekolah


Dokumen/bukti lainnya


Lain-lain























6.2.      Apakah ada tujuan dan rencana untuk perbaikan yang memadai?

Spesifikasi dalam standar pengelolaan


·         Perencanaan Program
q  Sekolah merumuskan tujuan yang jelas dan rencana kerja untuk pengembangan dan perbaikan dan disosialisasikan kepada warga sekolah dan pihak yang bekepentingan.

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai


Tujuan dan Rencana

 

 





 


Pendokumentasian dan sosialisasi rencana

 


Lain-lain































6.3.      Dampak rencana pengembangan sekolah terhadap peningkatan hasil belajar?

Spesifikasi dalam standar pengelolaan


Perencanaan Program
q Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah/madrasah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah
·       Supervisi dan Penilaian
q Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja  sekolah.
q Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan dalam rangka pelaksanaan SNP

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Laporan evaluasi diri sekolah

 





 

Kemajuan dalam implementasi rencana pengembangan sekolah

Interviu dengan peserta didik

Interviu dengan orang tua

Laporan guru kepada kepala sekolah mengenai pencapaian mereka

Laninya (tuliskan)



























6.4.      Bagaimanakah cara pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid?

Spesifikasi dalam standar pengelolaan


q  Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang memadai, efektif, efisian dan dapat dipertanggung jawabkan
q  Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif dan dapat diakses
q  Sekolah menyediakan laporan dan data yang dibutuhkan oleh kabupaten dan tingkatan lain dalam sistem

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai


Informasi dan data mutakhir dan dapat diandalkan

 

 





 


Rencana Pengembangan sekolah berdasarkan bukti-bukti yang ditujukan dari data

 


Diknas kabupaten memiliki  catatan mengenai kegiatan dan pencapaian sekolah


Lain-lain




























6.5.      Bagaimanakan cara mendukung dan memberikan kesempatan pengembangan profesi bagi para guru dan tenaga kependidikan

Spesifikasi dalam standar pengelolaan

·         Pendidik dan Tenaga Kependidikan
q  Sekolah mengatur kefektifan program pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk pengembangan profesi 
·         Supervisi dan Evaluasi
q  Supevisi dan evaluasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan dilaksanakan sesuai dengan standar guru dan tenaga kependidikan

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai


Penilaian tahunan guru dan pegawai lain oleh kepala sekolah

 

 





 


Interviu guru

 


Observasi


Laporan guru kepada kepala sekolah mengenai prestasi yang dicapai


Perbaikan dan pengembangan guru dari waktu ke waktu


Lain-lain




























6.6.      Bagaimanakan cara masyarakat daerah mengambil bagian dalam kehidupan sekolah?

Spesifikasi dalam standar pengelolaan


q  Sekolah harus melibatkan anggota masyarakat dan publik dalam mengelola aspek non akademis sekolah 
q  Warga sekolah harus dilibatkan dalam pengelolaan akademis dan non akademis

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Catatan mengenai dukungan komite sekolah

 

 



 

Tingkat pendaftaran peserta didik

 

Interviu dengan perwakilan masyarakat setempat

Lain-lain







































Text Box: Bagian 7

Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik













7.     STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA PENDIDIKAN

7.1.      Apakah pemenuhan jumlah guru dan pegawai lain sudah memadai?
Spesifikasi dalam standar guru dan tenaga pendidik
q  Jumlah guru dan tenaga pendidik memenuhi standar
q  Kualifikasi guru dan tenaga pendidik memenuhi standar
q  Guru dan tenaga pendidik memenuhi standar kompetensi

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

Jumlah dan kualifikasi guru

 

 

 

Jumlah dan kualifikasi tenaga pendidik

 

Beban mengajar guru

Laporan kepala sekolah mengenai supervisi guru

Penilaian terhadap guru dan tenaga pendidik

Lain-lain























Text Box: Bagian 8


Standar Pembiayaan



8. Standar Pembiayaan

8.1        Bagaimana sekolah mengelola keuangan?

Spesifikasi dalam standar pembiayaan

 

Ÿ  Pengelolaan keuangan sekolah
q Anggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan pemerintah pusat dan daerah
q Pengelolaan keuangan sekolah transparan, efisien, dan akuntabel.
q Sekolah membuat pelaporan  keuangan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

RAPBS jangka panjang, menengah, dan tahunan

 





 

Laporan pendapatan dan penggunaan keuangan sekolah kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.

Pembukuan keuangan sekolah

Wawancara dengan komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan

Catatan hasil pertemuan dengan komite sekolah dan pemangku kepentigan yang relevan.


Laninya (tuliskan)























8.2         Upaya apakah yang telah dilaksanakan oleh sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya?

Spesifikasi dalam standar pembiayaan

q Sekolah  memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai

RAPBS jangka panjang, menengah, dan tahunan

 





 

Catatan alumni

Catatan hasil pertemuan dengan pemangku kepentigan yang relevan

Catatan pendapatan dari semua sumber

Interviu dengan komite sekolah dan pemangku kepentigan yang relevan.

Laninya (tuliskan)
























8.3 Bagaimana cara sekolah menjamin kesetaraan akses?


Spesifikasi dalam standard pembiayaan


q SPP siswa sekolah ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua
q Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi

Bukti-bukti prestasi sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis buktiberikut)

Ringkasan prestasi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti

Tingkat yang dicapai


Angka peserta didik yang masuk dan keluar

 

 

 


Wawancara dengan anak didik

 


Wawancara dengan orang tua


Wawancara dengan yang mewakili masyarakat


Wawancara perwakilan masyarakat daerah


Catatan SPPyang dibayarkan


Tingkat putus sekolah


Lain-lain